METODE GEOLISTRIK
Geolistrik merupakan
salah satu metoda geofisika yang mempelajari
sifat aliran listrik di dalam bumi
dan bagaimana cara mendeteksinya
di dalam bumi dan bagaiman cara mendeteksinya di permukaan bumi. Pada metode ini arus listrik diinjeksikan ke dalam
bumi melalui elektroda arus dan dilakukan pengukuran beda potensial melalui
elektroda potensial. Dari
hasil pengukuran arus
dan
beda potensial listrik
akan dapat
dihitung variasi harga resistivitas pada lapisan permukaan
bumi di bawah titik ukur
(Sounding point).
Keunggulan metode geolistrik dengan metode geofisika yang lain:
· Harga
peralatan
murah
· Biaya
relatif lebih murah
· Peralatan
lebih kecil dan ringan
· Waktu yang
dibutuhkan cepat, bisa
mendapatkan 6 – 7 titik dalam sehari
· Pengolahan data yang tidak rumit
Kekurangan metode geolistrik dengan metode geofisika
yang lain:
· Kurang
efektif untuk pemakaian
di kawasan karst
· Untuk mendeteksi air tidak dapat diketahui berapa jumlah volume (debit)
pasti air
tersebut
· Tidak
dapat membedakan air mengalir dan yang
statis
· Tidak dapat menjangkau wilayah yang dalam karena jankauannya berkisar
1000-1500
kaki dibawah permukaan bumi
Kegunaan Metode Geolistrik Dan
Hubungannya Dengan Model Eksplorasi
Objek Geofisika :
1.
Eksplorasi Air Tanah
Metode geolistrik yang paling tepat untuk digunakan
dalam pencarian reservoir air tanah adalah metode tahanan jenis/resistivitas, karena metode ini lebih efektif
untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal
yaitu pada kedalaman sekitar 30-150 meter.
Parameter yang diukur adalah harga resistensi batuan dimana batuan yang
mengandung banyak air memiliki konduktivitas semakin besar,
sehingga resistivitasnya akan semakin kecil. Begitu
pula sebaliknya, konduktivitas akan
semakin kecil jika kandungan
air dalam batuan semakin sedikit, sehingga resistivitasnya akan semakin besar. Berdasarkan nilai tahanan jenis sebenarnya, dapat diinterpretasi jenis batuan,
kedalaman, ketebalan,
dan kemungkinan kandungan
air bawah tanahnya.
Dengan demikian dapat diperoleh gambaran
daerah-daerah yang berpotensi mengandung air tanah. Untuk
membatasi zona yang
berpotensi mengandung air tanah, dilakukan analisis spasial dengan memadukan
peta ketebalan akuifer
dan overburden, peta kemiringan lereng (slope),
peta kelurusan (lineament), dan peta drainase
sehingga menghasilkan peta potensi air
tanah.
2. Eksplorasi
Minyak Bumi
Umumnya metode geolistrik jarang digunakan
untuk eksplorasi minyak dan gas bumi dikarenakan metode ini tidak dapat menjangkau wilayah yang dalam
karena jangkauannya berkisar 1000-1500 kaki dibawah
permukaan bumi. Padahal
minyak bumi umumnya terakumulasi
kedalaman di atas 1000 meter dibawah
permukaan bumi. Namun
untuk kasus reservoir
minyak bumi yang dangkal metode geolistrik ini
bias digunakan.
Prinsip dasarnya adalah
bahwa setiap batuan berpori
akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak ataupun gas.
Membedakan kandungan fluida di dalam
batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada
fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan
minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya
bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida
karena nilai resitan fluida berbeda beda
dari tiap daerah. sebagai
dasar analisis fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah
tersebut sebagai acuan
kita dalam interpretasi
jenis fluida dari data
resistiviti yang kita
miliki.
3. Eksplorasi
Batubara
Salah satu metoda geofisika
yang dapat digunakan untuk memperkirakan
keberadaan dan ketebalan batubara di bawah
permukaan adalah metoda geolistrik tahanan jenis. Metoda geolistrik dapat mendeteksi lapisan batubara pada posisi
miring, tegak dan
sejajar bidang perlapisan di bawah
permukaan akibat perbedaan
resistansi perlapisan
batuan yang satu dengan yang lain,
karena pada umumnya batubara
memiliki harga resistansi
tertentu.
Metode geolistrik memiliki beberapa
variasi konfigurasi, beberapa yang
umum digunakan antara lain ; konfigurasi schlumberger,
wenner dan dipole –
dipole. Setiap konfigurasi memiliki hasil pemodelan dan resolusi yang berbeda- beda. Dalam
eksplorasi batubara sering kali beberapa peneliti menggunakan
konfigurasi dipole – dipole atau yang berifat “pole” (mengutub). Hal ini menjadi “tidak tepat” karena biasanya kondisi seam
batubara adalah berlapis / melampar,
selain itu kedalaman yang dicapai cukup dangkal, sehingga target seam yang dalam
tidak ter-cover. Metode yang
lebih tepat digunakan adalah konfigurasi wenner- schlumberger, konfigurasi ini memiliki resolusi yang baik dan penentrasi
kedalaman yang lebih dalam. Akan tetapi tetap
harus disesuaikan dengan kondisi
geologi daerah survei.
Seperti saya jelaskan di atas ambiguitas yang tinggi menyebabkan tingkat kesalahan interpretasi menjadi tinggi. Batubara memiliki respon yang resistif terhadap arus listrik, respon ini
pula yang diberikan oleh
batupasir, batugamping dan
batuan beku. Oleh karena itu perlu sekali kalibrasi
terhadap harga resistivitas batubara di lapangan,
sehingga harga tersebut
dapat digunakan sebagai acuan respon
batubara.
4. Eksplorasi
Geothermal
Metoda tahanan jenis digunakan untuk mengetahui sebaran
zona prospek panas bumi, struktur resistivitas dan hubungannya dengan sistem
hidrologi dan termal
yang berasosiasi dengan reservoar panas bumi.
Dalam
eksplorasi panas bumi digunakan
metode geolistrik tahanan jenis
untuk memetakan harga tahanan jenis batuan di daerah penelitian dalam
rangka menentukan daerah konduktif
yang merupakan batas
reservoir panas bumi.
Peninjauan yang dilakukan dengan cara profiling untuk
memperoleh gambaran umum daerah prospek panasbumi.
5. Eksplorasi
Mineral Logam/Bijih
Besi
Dalam eksplorasi mineral atau bijih besi digunakan metode geolistrik polarisasi terimbas. Metode polarisasi terimpas ini mampu mengukur nilai chargeability atau kemampuan suatu medium untuk menyimpan muatan. Mengenai
polarisasi yang terjadi pada
batuan dan tanah adalah
melingkupi penyebaran
atau difusi ion-ion menuju mineral-mineral logam dan
pergerakan ion-ion di dalam pore-filling elektrolit. Yang menjadi efek utama atau mekanisme utama yang terjadi dalam suatu proses polarisasi adalah polarisasi elektroda atau electrode polarization. Sehingga adanya kandungan mineral logam dalam
batuan akan meningkatkan nilai chargeability
batuannya.
6. Eksplorasi Batugamping
Batugamping merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang
paling banyak jumlahnya.Batugamping itu sendiri
terdiri dari batugamping non-klastik dan batugamping klastik. Secara umum batu gamping
memiliki tekstur batuan yang kompak dan memiliki sifat porositas sekunder yang menyebabkan
batugamping ini memiliki sifat yang khas daripada batuan yang lainnya. Batugamping
yang memiliki tekstur yang kompak akan memberian kontras nilai resistivitas yang
besar dibandingkan batuan sekitarnya mengingat semakin kompak suatu batuan maka
nilai resistivitas akan semakin besar. Batugamping juga dapat memiliki sifat
porositas dan permeabilitas yang tinggi yang bias menjadi suatu akifer produktif
di kawasan karst. Sehingga dapat menurunkan nilai resistivitasnya.
Metode Geolistrik resistivitas digunakan untuk memperkirakan
formasi batuan bawah tanah melalui analisis kemampuan medium untuk menghantarkan
listrik atau kemampuan menghambat arus listrik (resistivitas). Oleh karena itu,
geolistrik banyak digunakan untuk pencarian sasaran yang memiliki kontras resistivitas
yang tinggi dari penyusun lapisan tanah
yang lain. Batu gamping yang yang memiliki tekstur yang kompak akan memberikan
harga nilai resistivitas yang besar dari batuan sekelilingnya. Namun ketika
batugamping tersebut mengalami proses kartstifikasi maka batu gamping tersebut
akan berubah menjadi akuifer air tanah yang baik. Adanya air tanah pada rongga-ronga
batugamping ini memungkinkan menurunnya harga resistivitas batuannya. Sehingga
dalam identifikasi batugamping sangat diperlukan data-data tambahan seperti sample
nilai resistivitas batugamping yang ada dipermukaan, data konduktivitas dengan metode
elektromagnetik dan informasi geologi (outcrop dan struktur lokal) yang sangat
dibutuhkan agar dapat mempermudah dalam tahap interpretasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar